3 Tips Jitu Deteksi Dead Cat Bounce dalam Investasi Saham!
Dec 27, 2023 by admin
Dead cat bounce saham menjadi salah satu yang ditakuti para investor. Bagi mereka yang berpengalaman mungkin sudah paham bahwa fenomena ini dapat menyebabkan investor terjebak pada kondisi yang kurang menguntungkan.
\n\n\n\nNah, sebenarnya apa itu Dead Cat Bounce (DCB)? Berikut pengertian, penyebab, cara mendeteksi, dan cara mengatasi investasi yang masuk jebakan DCB.
\n\n\n\nDead cat bounce adalah kenaikan harga aset yang bersifat sementara dan berumur pendek di tengah tren penurunan yang berkepanjangan (bearish). Jika dilihat dalam grafik, kenaikan harga saham ini dihimpit oleh penurunan harga yang kuat. Fenomena dead cat bounce terjadi dalam 3 tahap berikut.
\n\n\n\n1. Harga saham mengalami tren penurunan yang cukup tajam terlebih dahulu
\n\n\n\n2. Kemudian, harga saham tiba-tiba naik
\n\n\n\n3. Kenaikan tidak berlangsung lama dan harga saham turun kembali
\n\n\n\nIstilah dead cat bounce muncul pada tahun 1980-an yang pertama kali diperkenalkan oleh Horage Brag dan Wong Sulong. Pada saat itu, pasar Asia terpuruk dan kemudian mengalami pemulihan singkat sebelum melanjutkan tren penurunan.
\n\n\n\nFenomena dead cat bounce ditandai dalam grafik dengan harga saham yang menukik, lalu memantul kembali, dan kemudian melanjutkan penurunan yang tajam. Penyebab fenomena ini terjadi karena investor yang salah memprediksi bahwa titik terendah telah tercapai.
\n\n\n\nDalam dunia saham, umumnya investor percaya bahwa penurunan harga suatu aset hanya akan terjadi sementara. Investor akan membeli saham karena meyakini bahwa aset tersebut akan naik kembali dan menguntungkan.
\n\n\n\nDi sisi lain, ada investor yang mencari tempat untuk membeli saham dengan harga murah atau harga diskon. Dua kelompok investor ini yang mendorong harga saham kembali naik. Namun, aktivitas pembelian tersebut tidak berkelanjutan.
\n\n\n\nHarga saham pun terus mengalami penurunan segera setelahnya. Biasanya investor baru menyadari ketika sudah benar-benar terjadi. Dead cat bounce saham dapat bertahan selama beberapa hari atau beberapa bulan.
\n\n\n\nTerkadang, fenomena ini juga dapat terjadi lebih dari sekali. Smart People mungkin melihatnya memantul (bounce) secara berkala. Ini dapat menjadi saham yang perlu diperhatikan karena dead cat bounce bisa terulang kembali.
\n\n\n\nSebagai investor, pasti tertarik untuk membeli saham ketika pergerakan harganya dianggap sudah mencapai titik terendah. Faktanya, mengetahui titik terendah pasar bukanlah sesuatu yang sederhana.
\n\n\n\nAlih-alih mendapatkan saham yang menguntungkan, investor justru terjebak dalam dead cat bounce. Apalagi fenomena ini seringkali dapat diidentifikasi setelah kejadiannya. Lantas, bagaimana cara mendeteksi dead cat bounce?
\n\n\n\nCara terbaik untuk mengenali pola ini adalah dengan mempelajari pola-pola sebelumnya. Harga saham memang berubah-ubah dan unik, tetapi sebagian besar polanya tetap sama. Jika sering melihatnya, Smart People akan lebih mudah memahami cara kerja polanya sebelum mengambil keputusan.
\n\n\n\nSelanjutnya, ada beberapa poin penting yang dapat diperhatikan untuk menghindari jebakan ini, antara lain:
\n\n\n\nResistance atau resisten adalah level harga yang menahan harga tidak naik lebih lanjut. Sebaliknya, support adalah level harga yang menahan harga tidak turun lebih lanjut.
\n\n\n\nSmart People dapat menunggu true breakout pada kedua garis tersebut. Apabila harga berhasil menguat melewati resistance (breakout), dead cat bounce gagal terjadi.
\n\n\n\nBerhati-hati jika penurunan harga terus berlanjut dan melewati level support (breakdown), dead cat bounce bakal terjadi.
\n\n\n\nPenting untuk tetap melakukan analisis teknis. Smart People dapat menggunakan indikator oscillator yang dapat membantu mengetahui apakah ada sinyal reversal atau tidak.
\n\n\n\nShort seller merupakan pihak yang akan mendapatkan keuntungan ketika harga suatu aset menurun. Banyaknya jumlah short seller dapat mengindikasikan harga aset tersebut akan turun.
\n\n\n\nJika terlanjur terjebak, apa yang bisa dilakukan untuk keluar dari dead cat bounce? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
\n\n\n\nHal pertama yang bisa dilakukan adalah mengamankan modal yaitu dengan cut loss. Jika Smart People takut rugi, cek seluruh portofolio investasi. Apabila imbal hasil dari seluruh portofolio tersebut cukup untuk menutupi kerugiannya, cut loss semua aset Anda yang terjebak ketika breakdown.
\n\n\n\nJika terjebak dead cat bounce dan Smart People belum menjual aset saat breakdown, jual di area resistance downtrend.
\n\n\n\nCara ini mungkin cukup berisiko karena Smart People perlu membeli aset dua kali lipat lebih banyak saat harganya turun. Tujuannya untuk menekan biaya rata-rata pembelian.
\n\n\n\nNamun, strategi averaging down sebaiknya diterapkan jika Smart People benar-benar yakin harga aset akan rebound dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
\n\n\n\nJika tertarik untuk berinvestasi saham, Smart People dapat mulai belajar dengan investasi pada aset-aset yang cenderung stabil terlebih dahulu. Jangan lupa download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.
\n\n\n\nDemikian penjelasan mengenai dead cat bounce saham yang seringkali menjebak investor maupun trader. Hati-hati karena mereka yang terjebak dalam DCB dapat mengalami kerugian dan mungkin perlu mengambil strategi yang berisiko.
\n\n\n\nReferensi:
\n\n\n\nFarichatul Chusna. 2022. “Dead Cat Bounce, Kenali Agar Tidak Terjebak”. Investbro.id
\n\n\n\nTimothy Sykes. 2023. “Dead Cat Bounce and How to Spot Them”. Timothysykes.com
\n\n\n\nJames Chen. 2022. “Dead Cat Bounce: What It Means in Investing, With Examples”. Investopedia.com
\n\n\n\nHF. 2022. “How to Spot a Dead Cat Bounce Pattern”. Emtrade.id
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download