Active Vs Passive Investor, Mana yang Lebih Cepat Imbal Hasil?
Sep 30, 2023 by admin
Dalam berinvestasi, tentu ada strategi yang dijalankan untuk bisa mencapai tujuan dari investasi. Ada yang melakukan investasi secara aktif, disebut juga sebagai active investor, namun ada juga yang melakukan investasi secara pasif atau passive investor. Baik investor aktif maupun pasif, tentu punya lebih dan kurangnya masing-masing. Simak perbedaan active dan passive investor di bawah ini.
\n\n\n\nActive investor merujuk pada investor yang menggunakan strategi active investing atau investasi aktif dalam melakukan investasi. Adapun karakter atau ciri dari strategi investasi aktif ini adalah investor secara terus-menerus melakukan aksi penjualan dan pembelian sekuritas, dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil jangka pendek dari investasi tersebut.
\n\n\n\nUntuk bisa mendapatkan imbal hasil dalam jangka pendek dari investasinya, active investor secara berkelanjutan akan mengawasi pergerakan harga dari aset investasinya. Active investor biasanya akan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian dan penjualan sekuritas, agar bisa dapat imbal hasil dalam waktu singkat.
\n\n\n\nKebalikan dari active investor, ada yang namanya passive investor atau investor yang menerapkan strategi investasi pasif dalam berinvestasi. Dalam berinvestasi, passive investor akan menerapkan strategi dalam bentuk membeli sekuritas, lalu menahannya atau menyimpannya dalam kurun waktu yang lama, dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil jangka panjang.
\n\n\n\nPassive investor tidak secara rutin atau tidak secara aktif melakukan penjualan dan pembelian sekuritas. Kalau pun ada, namun intensitasnya terbilang sedikit. Alih-alih melakukan penjualan dan pembelian sekuritas secara aktif, mereka lebih memilih untuk mengoleksi sekuritas seperti saham-saham besar yang memiliki potensi untuk mendatangkan imbal hasil dalam jangka waktu panjang.
\n\n\n\nBerdasarkan penjelasan di atas, Smart People mungkin sudah bisa menyimpulkan perbedaan mendasar di antara active dengan passive investor. Active investor cenderung melakukan jual beli saham secara aktif dengan tujuan meraup imbal hasil dalam jangka pendek, sedangkan passive investor lebih memilih membeli dan menyimpan saham besar untuk imbal hasil jangka panjang.
\n\n\n\nBagi Smart People yang ingin melakukan investasi aktif, sebaiknya ketahui dulu apa kelebihan dan kekurangan yang mengikuti strategi investasi ini. Jika bicara soal kelebihannya, investasi aktif dikenal memberikan peluang bagi investor untuk meraup imbal hasil, termasuk dalam skala besar, dalam jangka waktu pendek, misalnya dengan mengaplikasikan strategi swing trading.
\n\n\n\nSelain itu, investasi aktif sifatnya juga fleksibel pada kondisi pasar yang volatil, di mana investor bisa beralih ke posisi defensif pada saat kondisi pasar sedang menurun, sehingga kerugian yang besar bisa dihindari. Bagi Smart People yang juga suka mengamati naik dan turunnya kondisi pasar, strategi investasi seperti ini tentu akan terasa menyenangkan untuk dilakukan.
\n\n\n\nDibalik kelebihannya itu, tentu investasi aktif juga punya kekurangan atau kerugian. Kerugian active investor di antaranya terletak pada tingginya biaya investasi, mengingat investor kerap melakukan pembelian dan penjualan sekuritas. Selain itu, jika potensi imbal hasil yang akan didapatkan tinggi, maka skala risiko yang dihadapi investor juga akan lebih besar.
\n\n\n\nSama halnya dengan active investor, passive investor juga punya kelebihan dan kekurangannya. Investasi pasif dikenal lebih hemat biaya disebabkan karena minimnya aktivitas jual beli sekuritas. Passive investor juga berpotensi untuk memperoleh imbal hasil yang lebih besar, disebabkan karena bagusnya performa emiten saham yang dikoleksinya dalam jangka waktu panjang.
\n\n\n\nBagi Smart People yang tidak punya banyak waktu untuk terus mengawasi pergerakan harga di pasar saham, tentu investasi pasif bisa menjadi pilihan. Apalagi mengingat tujuan pembelian saham-saham besar itu adalah untuk dikoleksi dalam jangka waktu panjang, meskipun harga saham mengalami kenaikan atau penurunan, tidak akan memengaruhi aktivitas investasi.
\n\n\n\nUntuk kekurangannya sendiri, investasi pasif tentu tidak akan bisa mendatangkan imbal hasil yang besar dalam jangka waktu pendek bagi para investornya. Tidak hanya itu saja, investor yang melakukan investasi bertipe pasif tidak akan memiliki strategi untuk keluar atau exit di saat pasar sedang dalam kondisi bearish yang parah.
\n\n\n\nJika bicara mengenai kecepatan dalam memberikan atau mendatangkan imbal hasil, tentu saja jawabannya adalah active investing atau investasi aktif. Pasalnya, Smart People bisa menjual langsung saham yang baru saja dibeli, pada saat harganya mengalami kenaikan dibanding harga beli. Tapi, tentu saja ada risiko besar yang beriringan dengan potensi imbal hasil yang besar tersebut.
\n\n\n\nSmart People tidak perlu pusing memikirkan pilihan antara menjadi investor aktif ataupun investor pasif. Sesuaikan saja dengan profil risiko yang Smart People miliki, sekaligus ilmu yang dimiliki dalam melakukan investasi. Juga sudah siap untuk menganalisis pergerakan saham secara mendalam, investasi aktif bisa dicoba. Namun jika tidak, investasi pasif pun tidak apa-apa.
\n\n\n\nJika sudah memutuskan gaya berinvestasi nantinya, Smart People bisa langsung gunakan RHB Tradesmart ID untuk mendampingi aktivitas investasi saham nantinya. Aplikasi satu ini dilengkapi dengan ragam fitur unggulan, termasuk fitur ARO untuk menganalisis saham, sehingga aktivitas investasi saham Smart People bisa menjadi lebih terbantu.
\n\n\n\nBagaimana, sudah tidak sabar untuk memulai investasi saham dengan RHB Tradesmart ID? Smart People bisa langsung unduh aplikasinya RHB Tradesmart ID untuk bisa merasakan pengalaman investasi saham yang mudah dan ekonomis.
\n\n\n\nSumber:
\n\n\n\nThe Investopedia Team. (2022, Juli 10). Active vs. Passive Investing: What’s the Difference? Investopedia. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.investopedia.com/news/active-vs-passive-investing/
\n\n\n\nChen, James. (2022, Agustus 30). Active Investing: Overview, Benefits, Limitations. Investopedia. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.investopedia.com/terms/a/activeinvesting.asp
\n\n\n\nVaidya, Dheeraj. Active Investing. Wall Street Mojo. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.wallstreetmojo.com/active-investing/
\n\n\n\nNapoletano, E & Schmidt, John. (2022, Juli 25). Active Vs Passive Investing: What’s The Difference? Forbes. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.forbes.com/advisor/investing/passive-investing-vs-active-investing/
\n\n\n\nVaidya, Dheeraj. Passive Investing. Wall Street Mojo. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.wallstreetmojo.com/passive-investing/
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download