Begini Rumus dan Cara Mudah Menghitung NPV Saham Perusahaan!
Jun 13, 2024 by admin
NPV saham dapat digunakan investor untuk menyusun rencana investasi. NPV adalah singkatan dari Net Present Value atau Nilai Bersih Sekarang.
\nCara menghitung NPV menggunakan rumus yang nanti akan menghasilkan nilai tertentu. Dari nilai tersebut investor dapat menganalisis imbal hasil investasi.
\nNet Present Value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar selama periode tertentu. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan nilai dari semua arus kas di masa mendatang (positif dan negatif) yang didiskontokan.
\nTingkat diskonto yang tepat menjadi aspek penting dalam perhitungan NPV. Pasalnya, diskonto menjadi nilai pengembalian minimal yang diharapkan dari suatu investasi agar investasi tersebut bisa memberi imbal hasil.
\nPada umumnya, investasi yang memiliki nilai NPV tinggi (positif atau di atas nol) berpeluang memberikan imbal hasil. Begitu juga sebaliknya, investasi dengan nilai NPV rendah (negatif) berisiko merugi.
\nNPV saham dapat dipakai untuk mengambil keputusan investasi agar bisa mendapatkan imbal hasil secara optimal. Smart People dapat menganalisis dan membandingkan peluang imbal hasil dari berbagai instrumen investasi yang berbeda menggunakan NPV.
\nAnalisis dengan mendiskonto arus kas di masa mendatang ke nilai sekarang ini dapat membantu investor menilai kelayakan suatu investasi. Jadi secara sederhannya, NPV adalah perkiraan peluang imbal hasil yang dihitung untuk memastikan bahwa investasi yang diambil dapat memberikan kontribusi positif bagi kondisi keuangan secara keseluruhan.
\nMenghitung NPV menjadi penting dilakukan untuk memudahkan investor mendapatkan gambaran mengenai imbal hasil dari suatu investasi. Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan perhitungan NPV ini, antara lain:
\nPerhitungan NPV melibatkan risiko dan biaya dalam suatu aktivitas potensial. Dengan menghitung NPV, arus kas 12 bulan ke depan dapat diperkirakan dengan lebih akurat. Hal ini menjadi salah satu alasan NPV dipakai sebagai alat evaluasi bagi para investor saham.
\nNPV juga dapat memberikan gambaran dengan lebih jelas mengenai apa yang bisa ditawarkan dari suatu investasi. Hal ini memberi kesempatan bagi investor untuk mempertimbangkan apakah suatu investasi layak dilaksanakan atau tidak. Jika perhitungan NPV menunjukan nilai positif, maka investor tahu bahwa ada investasi tersebut memiliki peluang yang bagus.
\nNPV menjadi alat analisa yang populer untuk digunakan oleh para investor saham. Cara menghitung NPV menggunakan data arus kas yang diterbitkan perusahaan. Dengan akses ke data berharga tersebut, dapat membantu investor menentukan apakah suatu investasi masuk akal atau tidak.
\nArus kas dalam NPV dikenai diskon untuk antisipasi risiko dari suatu investasi dan untuk memperkirakan time value of money. Tingkat diskonto yang tepat memberikan hasil perhitungan NPV yang akurat sebab tidak semua investasi memiliki tingkat imbal hasil yang tinggi.
\nPerhitungan NPV saham dapat dilakukan secara manual menggunakan rumus sederhana. Berikut rumus NPV yang bisa digunakan:
\nNPV = (Perkiraan Nilai Arus Kas/ (1+ i)t) – jumlah investasi awal
\nKeterangan:
\ni = tingkat diskonto
\nt = periode waktu yang ditentukan
\nDengan rumus NPV di atas, Smart People dapat mengetahui potensi pendapatan yang bisa dihasilkan dari suatu investasi. Investasi dengan hasil NPV positif berpotensi menghasilkan imbal hasil.
\nSedangkan investasi dengan NPV negatif berpotensi merugi. Oleh sebab itu, investasi dengan NPV positif yang perlu dipertimbangkan oleh investor saham.
\nTerlepas dari tingkat diskonto yang ditentukan, investasi dengan NPV negatif menunjukan peluang pengembalian hasil yang jauh dari yang diharapkan. Hal ini berarti proyek atau investasi tersebut tidak akan memberikan imbal hasil.
\nDalam dunia saham, perhitungan NPV sering disebut juga sebagai analisis DFC atau Discounted Cash Flow. Metode analisis ini yang dipakai investor besar seperti Warren Buffet untuk membandingkan nilai arus kas di masa depan dengan harga saat ini.
\nSederhananya, cara menghitung NPV adalah perkiraan nilai arus kas di masa mendatang dikurangi dengan total biaya investasi. Berikut contoh perhitungannya.
\nContoh:
\nSeorang investor berencana untuk investasi dengan biaya yang dikeluarkan di awal sebesar Rp 200 juta. Investor memperkirakan imbal hasil yang didapat dalam satu tahun sebesar Rp 400 juta dengan tingkat imbal hasil sebesar 10%.
\nCara Menghitung:
\nNPV = (Perkiraan nilai arus kas / (1 + i) t) – jumlah investasi awal
\nNPV = (400.000.000 / (1 + 0,1) 1) – 200.000.000
\nNPV = Rp 163.636.363
\nMaka dari hasil perhitungan NPV tersebut, dapat dilihat bahwa investasi akan memberi imbal hasil sehingga layak untuk dipertimbangkan.
\nItulah pembahasan mengenai Net Present Value (NPV) dan rumus yang digunakan. Jadi, NPV adalah salah satu metode penilaian investasi yang perlu diketahui investor. Sebelum Smart People berinvestasi, pastikan untuk menganalisis investasi dengan NPV saham untuk melihat peluang imbal hasil dan mengantisipasi potensi risikonya.
\nJika tertarik dengan investasi yang memberikan imbal hasil, bisa beli saham melalui aplikasi RHB TradeSmart dari RHB Sekuritas. Segera download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store untuk mulai belajar investasi hingga menjadi investor yang sukses.
\nReferensi:
\nSahabat Pegadaian. 2023. “Net Present Value: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya”. Pegadaian.co.id
\nJason Fernando. 2024. “Net Present Value (NPV): What It Means and Steps to Calculate It”. Investopedia.com
\nAnugerah Ayu Sendari. 2021. “Cara Menghitung NPV dalam Investasi, Kelebihan dan Kelemahannya”. Liputan6.com
\n
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download