Inilah Cara Membaca Analisis Teknikal Investasi Saham
Jan 31, 2022 by admin
Karena fungsinya untuk mengukur prospek saham berdasarkan pergerakan historis di bursa saham, analisa teknikal menjadi alat pendukung utama bagi para trader. Cara evaluasi saham ini memberikan data informatif atas suatu saham secara cepat dan ringkas.
\n\n
Dalam analisis teknikal, ada beberapa indikator yang harus diketahui oleh trader maupun investor, di antaranya adalah:
\nAgar kamu bisa memanfaatkan indikator-indikator di atas secara optimal, pelajari tips-tips menggunakannya di artikel kali ini.
\nSupport dan resistance ibarat dinding yang membuat pergerakan harga saham berbalik arah. Resistance menandakan di harga berapa saham cenderung berhenti naik dengan “menahan” peningkatannya dan menjatuhkannya. Sebaliknya, support menunjukkan di harga berapa saham cenderung berhenti turun dengan “mendukung” harganya agar kembali naik.
\n\n
Berikut tips menggunakan support dan resistance secara optimal.
\nSupport dan resistance terbagi dalam level kuat dan lemah. Sederhananya, level lemah mudah ditembus dan pergerakan harga satu arah akan tetap berlangsung. Sedangkan, level kuat sulit ditembus dan kemungkinan besarnya harga berbalik di titik tersebut.
\n\n
Support dan resistance kuat terlihat jelas sebagai puncak terluar dalam grafik. Umumnya puncak ini tidak jauh berbeda dan bisa disejajarkan dengan titik support dan resistance kuat sebelumnya.
\n\n
Support dan resistance kuat dapat digunakan sebagai sinyal eksekusi. Begitu harga memantul naik dari support kuat, trader memanfaatkan momen ini untuk membeli saham pada harga terendah. Lalu saat saham mendekati resistance kuat, trader segera menjualnya.
\n\n
Pada kasus saham yang melewati support kuat, trader sebaiknya melakukan cut loss guna menghindari kerugian lebih jauh.
\nTrendline merupakan garis dalam grafik yang menunjukkan tren harga turun atau naik. Dalam tren naik, garis ini menghubungkan titik resistance tertinggi dan terendah. Sebaliknya pada tren turun, garis ini menghubungkan titik support tertinggi dan terendah.
\n\n
Begitu selesai menggambarkannya di grafik, perpanjang masing-masing garis tren ini ke arah kanan untuk memperoleh masukan akan support dan resistance yang mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Walau dapat memberi prediksi, trendline tidak menawarkan hasil yang akurat dan sebaiknya tidak dijadikan sinyal eksekusi.
\nMoving average (MA) merupakan salah satu indikator analisis teknikal paling sederhana dan dapat dimodifikasi oleh trader. Meski begitu, indikator ini sangat berguna karena memberikan gambaran akan harga saham aslinya, yang sulit ditentukan akibat sifat volatilitasnya yang tinggi.
\n\n
Berikut beberapa tips memanfaatkan MA untuk memantapkan keputusan trading milikmu.
\nUntuk menentukan tren dengan MA, sesuaikan dengan jangka waktu trading. Misalnya, trader harian menggunakan hitungan 10-60 menit terakhir untuk periodenya. Begitu juga dengan swing trader yang memasang periode 10-30 hari terakhir dan seterusnya.
\n\n
Tren naik diperlihatkan oleh peningkatan harga pada entri dalam kalkulasi MA serta harga saham saat ini yang lebih tinggi dari hasil perhitungan tersebut. Begitu pun sebaliknya ketika tren sedang turun.
\nHasil MA dapat digunakan sebagai perkiraan support atau resistance, tergantung tren yang disebutkannya.
\n\n
Jika MA menunjukkan tren naik, hasil perhitungannya merupakan area support karena harganya naik dari situ. Bila tren turun, hasil MA menjadi area resistance karena harganya turun dari titik itu.
\nAda beragam formula dalam perhitungan MA dan masing-masing memiliki kelebihan. Kamu dapat menggabungkan dua MA untuk memperoleh sinyal beli dan jual berdasarkan pergantian tren.
\n\n
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan MA jangka panjang dan MA jangka pendek secara bersamaan. Ketika grafik MA jangka pendek bertemu MA jangka panjang dari arah bawah, itu berarti tren sedang turun dan sinyal jual pun dimulai.
\nKetika memasang stop loss, eksekusi tidak langsung terjadi di harga yang kita tentukan melainkan kemana harga bergerak selanjutnya, entah itu naik atau turun. Setidaknya ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan untuk menentukan di harga berapa order ini dipasang.
\nSetidaknya ada dua indikator teknikal yang dapat membantumu menentukan dimana harus meletakkan order stop loss.
\n\n
Perlu diketahui bila stop loss lebih cocok untuk investor dan trader pasif. Order ini bisa berbalik merugikan bagi trader aktif karena mereka sering bertransaksi dengan saham bervolatilitas tinggi.
\nStop loss tidak hanya digunakan sebagai strategi keluar saat saham jatuh, tapi juga saat pergerakannya sedang positif. Inilah yang disebut dengan target imbal hasil (profit target). Tujuannya adalah sebagai penentu kapan melepas saham sebelum pergerakannya negatif. Pada dasarnya, strategi ini berfungsi untuk menekan risiko.
\n\n
Ada sebuah tips yang dapat kamu aplikasikan untuk memastikan letak target ini.
\nPerbandingan return dua kali lipat atau lebih besar dari kerugian merupakan perhitungan aman dalam menentukan target imbal hasil. Cari tahu dahulu kerugian atau stop loss yang sesuai denganmu. Baru setelahnya rasio ini digunakan.
\n\n
Itulah cara membaca dan menentukan beberapa indikator penting dalam analisis teknikal. Dengan mendalami indikator penting di atas, kamu akan memperoleh keputusan transaksi yang lebih positif sekaligus menutup kemungkinan rugi yang besar.
\n\n
Yuk, belajar tips trading saham lainnya di blog RHB Sekuritas. Manfaatkan juga aplikasi RHBTRADESMARTID yang dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan trading saham di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Playstore dan Appstore sekarang.
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download