Trading Saham: Jadikan Pekerjaan Utama atau Pekerjaan Sampingan?
Sep 01, 2021 by admin
Pandemi yang terjadi saat ini membuat berbagai sektor menjadi harus beradaptasi. Tidak jarang banyak orang di-PHK dan memilih untuk menjalankan usaha sampingan atau tetap. Berbagai cara dilakukan, salah satunya dengan menjalankan trading saham.
\n\n\n\nKendati demikian, masih banyak orang yang ragu apakah aktivitas trading ini akan dilakukan sebagai pekerjaan tetap, atau lebih baik digunakan sebagai pekerjaan sampingan. Tentu keduanya memiliki kelebihan dan risiko masing-masing.
\n\n\n\nBanyak orang merasa, menjadi trader secara tetap merupakan pekerjaan yang penuh dengan kelebihan dan keuntungan. Bagaimana tidak, selain merupakan salah satu profesi yang unik dan tidak semua orang dapat menjalankannya, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan secara langsung, seperti:
\n\n\n\nKegiatan trading sejatinya dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja. Entah Smart People adalah pelajar, lulusan S2, bahkan ibu rumah tangga sekalipun. Smart People tidak harus memiliki gelar akademik khusus untuk bisa sukses menjalankan trading.
\n\n\n\nHal ini tentunya karena trading hanya membutuhkan keterampilan dan tekad yang kuat untuk mau belajar. Jika Smart People ingin menjalankan trading secara tetap atau full-time, maka prinsip belajar sepanjang hayat inilah yang harus dimiliki.
\n\n\n\nSmart People bukan tipe orang yang suka bekerja secara tetap sesuai office hour? Mungkin Smart People bisa mempertimbangkan untuk dapat menjadi trader saham secara penuh. Terlebih, dengan menjalankan trading saham secara full-time, maka dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja Smart People inginkan.
\n\n\n\nEntah itu di cafe, saat berlibur ke luar kota, atau bahkan di kendaraan umum sekalipun, Smart People masih bisa menjalankan trading secara langsung. Tentunya, harus dibekali dengan perangkat yang memadai seperti laptop atau smartphone, dan koneksi internet yang lancar untuk menjalankan trading tersebut.
\n\n\n\nKarena bersifat full-time dan fleksibel, tentunya Smart People akan lebih mudah mengatur kehidupan secara lebih mandiri. Misalnya saja mengatur waktu untuk keluarga, melakukan hal-hal yang disukai secara lebih intens, hingga mengeksplor banyak hal secara bebas.
\n\n\n\nSebagai contoh jika Smart People bekerja secara penuh di sebuah perusahaan. Sudah pasti akan menghabiskan 8-10 jam per hari untuk bekerja. Bahkan meskipun ada hari libur, tidak jarang hari libur tersebut digunakan untuk bekerja atau sekadar membuat laporan, yang bahkan tidak akan Smart People alami jika menjadi seorang trader full-time.
\n\n\n\nTrading secara full-time memang memiliki segudang manfaat. Namun, ada banyak sekali risiko yang bisa ditimbulkan, sehingga tidak jarang orang lebih memilih menjadi trader sebagai profesi sampingan saja. Beberapa pertimbangan yang dimaksud misalnya sebagai berikut.
\n\n\n\nMendapatkan hasil yang memuaskan dalam saham memang tidak sesulit yang dibayangkan. Imbal hasil yang didapatkan bahkan bisa mencapai ratusan persen jika membeli saham yang nilainya naik. Akan tetapi, yang sulit adalah mendapatkan hasil yang benar-benar konsisten.
\n\n\n\nHal ini tentu saja akan menimbulkan tekanan psikologis, terutama jika Smart People memang sepenuhnya bergantung pada hasil trading. Jika ada kebutuhan yang benar-benar mendesak, sudah pasti Smart People harus segera memutar otak untuk segera mengambil keputusan menjual saham yang dapat dijual dengan cepat.
\n\n\n\nSejatinya, kegiatan trading masih bisa dilakukan meskipun Smart People sudah bekerja secara penuh waktu. Saat ini sudah banyak software yang dapat difungsikan untuk mengawasi pergerakan saham. Berbagai fitur bisa dimanfaatkan untuk membantu Smart People mengambil berbagai keputusan.
\n\n\n\nSelain itu, ilmu trading juga akan sangat berkembang dengan pesat. Smart People yang baru belajar trading saham sudah pasti harus membekali diri dengan pengetahuan yang mumpuni. Meskipun prinsip learning by doing juga masih bisa dijalankan, namun jika Smart People masih benar-benar awam tentu akan sangat kesulitan.
\n\n\n\nDalam menjalankan trading, sudah pasti modal awal adalah hal yang harus disiapkan secara matang. Tanpa modal yang cukup, tentu Smart People tidak akan mendapatkan hasil yang seimbang.
\n\n\n\nHal inilah yang juga banyak menjadi pertimbangan, sebab jika hanya bergantung pada imbal hasil yang dimiliki maka tidak jarang seorang trader memiliki dana cadangan. Dana cadangan inilah yang dapat digunakan untuk menjamin keamanan keuangan Smart People pada saat mengalami kerugian.
\n\n\n\nMenjadikan trading sebagai profesi tetap memang tidak sepenuhnya salah, namun Smart People yang memilih menjadikan trading sebagai pekerjaan sampingan juga masih bisa diterima. Terlebih dengan pekerjaan sampingan sebagai trader, tentu penghasilan juga akan bertambah.
\n\n\n\nAkan tetapi, perlu diingat bahwa segala risiko pasti ada baik sebagai trader tetap atau tidak. Oleh karena itu, jika modal wawasan dan finansial Smart People sudah benar-benar mencukupi, maka Smart People bisa mulai menjajal menjadi seorang trader secara tetap.
\n\n\n\nSebaliknya, apabila masih dalam tahap belajar dan masih memerlukan modal, Smart People dapat menjalankan trading saham sebagai sampingan. Yang terpenting, Smart People masih bisa mengatur waktu secara maksimal untuk bekerja, belajar, dan mengawasi pergerakan saham sebagai tumpuan penghasilan tambahan Smart People.
\n\n\n\nTertarik untuk menjadi investor ataupun trader saham? Yuk download RHB Tradesmart di PlayStore maupun AppStore untuk investasi yang nyaman dan aman!
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download